Bahaya dan Dampak Buruk Bertengkar di Depan Anak

Bertengkar di depan anak bukan hanya membuat suasana rumah tidak nyaman, tetapi juga bisa meninggalkan luka batin pada diri anak. Anak belum mampu memahami permasalahan orang tua, yang ada justru timbul rasa takut, cemas, dan merasa tidak aman.

Beberapa dampak buruk dari kebiasaan bertengkar di depan anak, antara lain:

1. Anak Menjadi Trauma

Anak akan merasa takut jika melihat orang tuanya saling berteriak atau berkata kasar. Hal ini bisa menimbulkan trauma yang terbawa sampai dewasa.

2. Anak Meniru Perilaku Kasar

Anak belajar dari apa yang dilihat. Jika sering melihat orang tuanya bertengkar, anak bisa meniru cara bicara kasar atau perilaku buruk lainnya.

3. Anak Merasa Tidak Dicintai

Pertengkaran orang tua bisa membuat anak merasa tidak diinginkan atau tidak dicintai, karena suasana rumah yang penuh pertikaian.

4. Mengganggu Kesehatan Mental Anak

Pertengkaran yang sering terjadi di depan anak bisa menyebabkan anak mengalami stres, kecemasan, bahkan depresi di usia dini.

Nasihat Islam Tentang Menjaga Lisan dan Sikap

Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini mengajarkan kepada kita bahwa menjaga lisan sangatlah penting, apalagi di depan anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan dan pembentukan karakter.

Solusi Agar Tidak Bertengkar di Depan Anak

Berikut beberapa tips untuk menghindari pertengkaran di depan anak:

  • Tahan emosi dan bicara dengan tenang.
  • Selesaikan masalah di tempat tertutup tanpa kehadiran anak.
  • Bangun komunikasi yang baik antara suami dan istri.
  • Beristighfar dan mengingat bahwa anak sedang memperhatikan.
  • Jadikan rumah sebagai tempat yang nyaman dan penuh kasih sayang.

Penutup

Bertengkar di depan anak bukanlah hal sepele. Dampaknya sangat besar terhadap tumbuh kembang anak, baik secara mental maupun emosional. Orang tua harus berusaha menahan diri, menjaga lisan, dan menyelesaikan masalah dengan cara yang baik. Rumah yang penuh kedamaian dan kasih sayang akan menciptakan anak yang sehat jiwa dan raganya.

Scroll to Top